- Kreadibilitas: Sebagai instrumen penelitian dalam penelitian kualitatif adalah peneliti sendiri, sehingga sangat dimungkinkan dalam pelaksanaan di lapangan terjadi kecondongan purbasangka (bias), untuk menghindari hal tersebut, data yang diperoleh perlu diuji kredibilitasnya (derajat kepercayaannya Pengecekkan kredibilitas atau derajat kepercayaan data perlu dilakukan untuk membuktikan apakah yang diamati oleh peneliti benar-benar sesuai dengan apa yang sesungguhnya terjadi secara wajar dilapangan. Derajat kepercayaan data (kesahihan data) dalam penelitian kualitatif digunakan untuk memenuhi kriteria (nilai) kebenaran yang bersifat emic, baik bagi pembaca maupun bagi subjek yang diteliti. Lincoln dan Guba (1985) menyatakan bahwa untuk memperoleh data yang valid dapat ditempuh teknik pengecekan data melalui:
- Observasi dilapangan secara terus menerus (persitent observation)
- Triangulasi (triangulation) sumber data, metode, dan peneliti lain
- Pengecekan anggota (member check), diskusi teman sejawat (peer reviewing)
- Pengecekan mengenai kecukupan referensi (referential adequacy checks)
- Dependabilitas: Dependabilitas atau kebergantungan dilakukan untuk menanggulangi kesalahan-kesalahan dalam konseptualisasi rencana penelitian, pengumpulan data, inteprestasi temuan, dan pelaporan hasil penelitian. Untuk diperlukan dependent auditor. Sebagai dependent auditor dalam penelitian ini adalah para pembimbing
- Konfirmabilitas: Pengauditan konfirmabilitas (confirmability audit) dalam
penelitian ini dilakukan bersama-sama dengan pengauditan dependabilitas.
Perbedaannya, pengauditan konfirmabilitas digunakan untuk menilai hasil (product) penelitian, sedangkan
pengauditan dependabilitas digunakan untuk menilai proses (process) yang dilalui peneliti
dilapangan. Inti pertanyaan pada konfirmabilitas adalah: apakah keterkaitan
antara data, informasi, dan interprestasi yang dituangkan dalam organisasi pelaporan
didukung oleh materi-materi yang tersedia atau digunakan dalamaudit trail.
- Transferabilitas: Tranferabilitas atau keteralihan dalam penelitian kualitatif dapat dicapai dengan cara “uraian rinci”. Untuk kepentingan ini peneliti berusaha melaporkan hasil penelitiannya secara rinci. Uraian laporan diusahakan dapat mengungkapkan secara khusus segala sesuatu yang diperlukan oleh pembaca, agar para pembaca dapat memahami temuan-temuan yang diperoleh. Penemuan itu sendiri bukan bagian dari uraian rinci melainkan penafsirannya diuraikan secara rinci dengan penuh tanggung jawab berdasarkan kejadian-kejadian nyata.
Senin, 30 Mei 2016
Keabsahan data
Cara mengetahui keabsahan data
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar