Minggu, 20 Desember 2015

MARKETING PUBLIC RELATIONS DAN SOCIAL MARKETING

MARKETING PUBLIC RELATIONS
Secara umum pengertian Marketing Public Relations merupakan suatu proses perencanaan, pelaksanaan dan pengevaluasian program-program yang dapat merangsang pembelian dan kepuasan konsumen melalui pengkomunikasian informasi yang dapat dipercaya dan melalui kesan-kesan positif yang ditimbulakan dan berkaitan dengan identitas perusahaan atau produknya sesuai dengan kebutuhan, keinginan, perhatian dan kepentingan bagi para konsumennya.


Kiat memperoleh publisitas tinggi melalui berbagai aktivitas dan program kerja CPR
  1. (corporatePublic Relations) yaitu:Memberikan berbagai macam hadiah menarik, souvenir, gift ways pada acara-acara tertentu (spesialevents & PR work programme).
  2. Mengadakan seminar, presentasi dan lokakarya dengan tema dan pembicara yang menarik melalui acara sponsorship atau kerja sama dengan pihak pers dan lembaga lainnya.
  3. Kepedulian terhadap lingkungan hidup; social and environment care, serta bidang kessejahteraan masyarakat lainnya.
  4. Membentuk membership yang keanggotaannya terdiri nasabah yang setia untuk membentuk .
Peranan Marketing Public Relations
  • Mengadakan riset pasar, untuk mendapatkan informasi bisnis yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumennya.
  • Menciptakan produk yang sesuai dari hasil riset pasar tersebut 
  • Menentukan harga produk yang rasional dan kompetitif 
  • Menentukan dan memilih target konsumen (target audience) 
  • Merencanakan dan melaksanakan kampanye promosi produk (pre-project selling) yang akan diluncurkan, serta mampu bersaing di marketplace dan cukup menarik (eye catching) baik segi kemasan, maupun kualitas produk yang ditawarkan terhadap konsumennya. 
  • Komitmen terhadap pelayanan purna jual
Faktor-faktor Penyebab Dibutuhkannya Stategi MPR
  1. Meningkatnya biaya promosi periklanan yang tidak seimbang dengan hasil keuntungan yang diperoleh dan keterbatasan tempat.
  2. Persaingan yang keatat dalam promosi dan publikasi, baik memulai media elektronik maupun media cetak dan sebagainya.
  3. Selera konsumen yang cepat mengalami perubahan dalam waktu relatif pendek (tidak loyal), karena nayaknya pilihan atau substitusi atsa produk yang ditawarkan di pasaran 
  4. Makin menurunya perhatian atau minat konsumen terhadap tayangan iklan, karena pesan dalam iklan yang kini cenderung berkelebihan dan membosankan perhatian konsumennya.

SOCIAL MARKETING

Menurut pendapat Kotler dan Robert Pemasaran Sosial adalah strategi untuk mengubah perilaku yang mengkombinasikan elmen-elemen terbaik pendekatan tradisional dan perubahan sosial dalam sebuah kerangka karya perencanaan dan pelaksanaan terintegrasi serta bermanfaatkan kemajuan teknologi komunikasi dan keterampilan pemasaran.

Beberapa eleman yang dapat dijadikan tolak ukur keberhasilan atau kegagalan pelekasanaan pemasran sosial dalam suatu kampanye Public Relations (Kotler & Roberto, 1989; 17):
a.        Cause, yaitu sasaran sosial yang dipercaya oleh agen perubahan (chage agent) akan dapat memberikan jawban terhadap suattu masalah sosial atau kehidupan kemasyarakatan.
b.        Chage agent, yaitu individu atau kelompok yan mencoba mengadakan suatu perubahan sosial dengan melancarkan suatu kampaye perubahan sosial.
c.         Target adopters, yaitu suatu kelompok masyarakat yang menjadi sasaran dari target sosial marketing
d.        Channels, saluran komunikasi sebagai meddia atau saluran yang digunakan untuk mempengaruhi opini, pandangan dan nilai-nilai dari kelompok sasaran (target adopters)

e.        Chage strategy, suatu strategi, petunjuk atau program yang digunakan pihak agen perubahan sosial (social marketer) dalam menghasilkan suatu perubahan sikap dan tingkah laku dari target sasaran tersebut.

Pelayanan Prima
Menurut Zeithaml, berry, dan Parasuaraman (1985; 41-50), dalam buku “A Conceptual Model of Service Quality and its Implication for Future Research”, terdapat 10 faktor yang menentukan kualitas layanan jasa, yaitu sebagai berikut.

1.        Reliability
Yaitu keandalan, mencakup kinerja (performance) dan kemampuan untuk dipercaya (dependability), serta dapat memenuhi janji yang ditawarkan dalam memberikan pelayanan.

2.        Responsiveness
Kesigapan dalam merespon dan memberikan pelayanan jasa yang dibutuhkan oleh para pelanggannya.

3.        Competence
Memiliki keterampilan dan pengetahuan yang baik tentang produk jasa yang ditawarkan kepada pelanggan.

4.        Access
Kemudahan untuk menghubungi dan dijumpai, seperti lokasi, fasilitas, dan informasi produk layanan jasa mudah diakses pelanggan.

5.        Courtesy
Memiliki sikap sopan santun, respek, perhatian, keramahan dari pihak pemberi jasa layanan dalam kontak persoalan, melalui operator telepon, resepsionis, custumer service dan costumer relations.

6.        Communication
Media komunikasi yang dipergunakan selain dapat memudahkan penyampaian pesan-pesan, informasi, dan mudah dipahami, serta penuh perhatian untuk mendengar atau keluhan yang disampaikan oleh pelanggannya.

7.        Credibility
Kepercayaan yang dibangun itu berawal dari sifat jujur dan dapat diterima, biasanya mencakup citra, nama dan reputasi yang baik dari pihak perusahaan atau costuner service dalam berinteraksi dengan para pelanggan.

8.        Security
Menciptakan rasa aman dan nyaman dari suaturisiko, atau keragu-raguan, yakni berkaitan dengan keamanan secara fisik.

9.        Understanding or knowing Costomer
Berupaya memenuhi kebutuhan atau keinginan para pelanggannya.

10.    Tangibles
Wujud fisik yang ditampilkan, sosok gedung, ruangan, fasilitas dan saran perkir serta peralatan penunjang lainnya untuk memberikan pelayanan jasa yang memadai, aman dan nyaman.
            
Faktor-faktor yang harus menjadi perhatian bagi seorang Public Relations Marketing (Praktisi Humas Pemasaran) dalam hal memberikan pelayanan (costumer service) yang unggul dari bidang costumer relations dan demi tercapainya costumer satisfaction, antara lain sebagai berikut:
1.        Menghargai kepentingan dan kebutuhan konsumen.
2.        Menjaga sopan santun dalam berkomunikasi, sikap tindak dan perilaku dalam hal melayani kepentingan/kebutuhan konsumen.
3.        Selalu bersikap bijaksana, dan bekerja secara profesional, cepat dan efisien, serta menguntungkan bagi kedua belah pihak, diandalkan dan dipercaya
4.        Tetap menjaga rahasia pribadi puhak konsumen.



Tujuan Pelayanan Prima
Tujuan dari pelayanan prima yang telah diberikan oleh perusahaan bersangkutan, yaitu:
a.        Dapat memberikan rasa puas dan kepercayaan pada konsumennya

b.        Tetap menjaga agar konsumen merasa diperhatikan dan dipertimbangkan segala kebutuhan atau keinginannya
c.         Upaya mempertahankan konsumen agar tetap loyal untuk menggunakan produk barang atau jasa yang ditawarkan tersebut


Menangani Keluhan Pelanggan
Ada baiknya pihak praktisi public Relations yangsekaligus menangani custumer relations tersebut mengetahui “apa dan bagaimana” dalam menangani keluhan atau komplain (PR of Complaint Handling) yang mungkin akan muncul dari pihak pelanggan tersebut, dan sebaiknya mengetahui terlebih dahulu mengenai kebutuhan-kebutuhan dasar dari konsumen atau custumer tersebut, seperti berikut ini.
·           Pelanggang adalah “raja” dan ingin dianggp selalu benar.
·           Pelanggan (custumer) ingin mendapat perhatian dengan sungguh-sungguh, dihormati dan diperlukan sebagai orang penting.
·           Pelanggan ingin diperhatikan secara istimewa dan khusus
·           Pelanggan selalu berupaya untuk mencari yang jujur dan benar
·           Pelanggan ingin pendapat atau suaranya didengar atau diperhatikan dengan sungguh-sungguh.
·           Pelanggan lebih tertarik pada masalahnya sendiri dari pada apa pun yang terjadi di atas dunia ini.

Minggu, 06 Desember 2015

Aktivitas Humas

A.    House Journal dan Public Relation Writing

1.      Teknik Menulis Naskah Humas / Public Relation
Menulis atau teknik tulis menulis yang berkaitan erat dengan aktivitas atau pekerjaan Public Relation tersebut bukanlah sesuatu pekerjaan yang mudah, seperti membuat Press Release, News Letter, Tabloid, Magazine, Annual Report, Company, Profile, Naskah pidato, (Speech writing), Artikel/Feature,  Advertorial,  Naskah Presentasi bisnis atau makalah seminar, backgrounder, dan bahan publikasi PR lainnya yang membutuhkan kemampuan PR Writing Technical.
Bentuk-bentuk penuliasan Naskah kehumasan (PR writing) yang masing-masing memiliki karakter dan gaya penulisan (style) yang berbeda yaitu sebagi berikut.
  • Naskah (Script): Naskah Pidato (speech writing), presentasi dan dan naskah sambutan.
  • Siaran (Release): Siaran Pers (press releases), siaran berita (new release/letter)dan journal magazine (majala internal).
  •  Laporan (Report): Laporan tahunan, laporan bulanan, dan semesteran.
  • Profil (profile): profil perusahaan dan produk (Company Profile and Product) dalam bentuk majalah.
  •  Promosi (promotion): Naskah tulisan promosi dalam bentuk arttikel sponsor (Advertorial), yaitu gabungan advertismentand editorial sponsor, dan korporatorial (Corporate and Editorial) atau dikenal dengan istilah pariwara dan sublemen sisipan, brosur , leaflet, dan katalog.

Kemampuan tulis menulis naskah kehumasan (PR writing skill) sangat diperlukan bagi serang Public Relation (PUBLIC Relation officer) atau pejabat Humas dalam pelaksanaan fungsinya. 

1.      Kiat, Teknik dan Tujuan Penulisann Naskah Kehumasan
a.       Praktisi PR memerlukan persiapan yang cukup ketika memulai menggarap suatu tulisan, gaya bahasa, suatu topic atau isu, dan hingga merancang tujuan publikasi, serta strategi pesan yang hendak dicapai pada sebuah tulisan tersebut. Persiapan secara garis besar menyangkut: bagaimana materi/atau bobot pesannya? Apa tujuannya (object)? Efek apa yang ingin di ciptakan atau citra yang diperoleh?
b.         Segi akurasi: apakah keakuratan suatu berita, publikasi, dan informasi dapat dipercaya?
c.          Bahasa: apakah kalimat-kalimat aktif, gaya bahasa formal, jargon-jargon informal, gaya penulisan yang enak dibaca, kosakata yang terpilih, padat dan singkat, tetapi cukup menarik untuk dibaca telah dipergunakan?. Ingat pembaca selalu menginginkan “something new, and interested in”, dari produk publikasi dalam bentuk suatu teknik tulisan yang dibuat oleh praktisi PR.

d.         Eksklusivitas dan relevansi: produk-produk publikasi yang direlease, oleh PR/pejabat humas tersebut mutlak mengandung hal yang penting (eksklusif) dan memiliki misi hubungan tertentu bagi kepentingan perusahaan, pembaca/public dan media massa lainnya.
e.          Latar belakang penulisan( background) : sebagai pelengkap dan bermanfaat untuk menunjang pada suatu berita, artikel dan informasi yang lebih berbobot dan mendalam.
f.          ASSETO Formula, yaitu merupakan unsur-unsur poko dari tujuan dan rencana pembentukan media publikasi PR (humas), rinciannya sebagai berikut.
·         Audience
·         Structure
·         Style
·         Editing
·         Topic
·         Objective
g.     Menurut Frank Jefkins(1988:203), bahwa teknik pembuatan press release (siaran pers) dan new release (siaran berita) yang mengacu pada ‘the seven-voint model’ atau disebut dengan ‘SOLAADS’. Hal tersebut merupakan upaya pengecekan bahan material informasi atau berita, penyususn alur cerita, dan menghilangkan bahan-bahan yang kuang penting dalam siaran berbentuk new release dan press release. Ketujuh unsur-unsur penting tersebut adalah sebagai berikut.
·         Subject (what is the story about?).
·         Organization (what is name of the organization?).
·         Location (what is the location of the organization?).
·         Advantage (what is specific, beneficial about the product or servise?).
·         Application (how or by whom can the product or service be used or enjoyed?).
·         Details (what are the specification or detail oof colours, prices, size and so on?)
·         Sources ( if this different from location, e.g an air lines fly in an airport, or the office may be located in the city center).
Selanjutnya menurut Frank Jefkins bahwa ketujuh unsur tersebut tidak mesti terdapat dalam tujuh paragraf berurutan dalam suatu siaran pers atau berita. Biasanya konsep penulisan press release dan new release yang tepat terletak pada paragraf pertama  (lead) yang merupakan induk cerita (informasi) dan sekaligus  inti ringkasan dari seluruh materi atau isi siaran.
1.      Tulisan yang Menarik
Sebagai ilustrasi, dalam bercerita dalam sebuah berita atau artikel lainnya, tidak selalu menggunakan gaya bahasa yang kaku (teknis). Banyak majalah, company profile, annual report dan sebagainya akan kehilangan “daya tarik” bagi pembacanya, karena tidak memperhatikan prinsip-prinsip gaya penulisan yang hidup serta menarik perhatian.
Beberapa hal yang diperlukan teknik tertentu untuk menjadikan sebuah tulisan menarik.
a.    Narasi
Yaitu sesuatu yang menggambarkan aksi atau movement pada sebuah artikel atau tulisan yang menarik. Artinya narasi tersebut akan membawa pembacanya untuk melihat suatu imajinasi yang telah disampaikan dalam sebuah tulisan yang menarik, baik dari segi bahasa, penguraian cerita yang hidup dan simple hingga sistematis dan teratur. Mulai dari pembukaan, pembahasan/penguraian materi berita/artikel dan hingga kesimpulan tetap akan memancing minat si pembaca untuk membacanya hingga habis.
b.   Deskripsi
Bagaimana membuat si pembaca ikut merasakan, menikmati, dan mendengar melalui penuturan dalam gaya bahasa tulisan. Tidak hanya membangkitkan segi nalar (intelektual) tetapi segi emosional pun ikut tergugah ketika membaca sebuah deskripsi tulisan ersebut.
c.    Kalimat aktif dan langsung
Menggunakan kalimat-kalimat aktif dan langsung terfokus ke masalah (one track) yang ingin di tampilkan, dengan gaya bahasa yang singkat, padat, sistematis serta mudah di mengerti.
d.   Eksposisi
Penjelasan yang dibuat oleh penulis atas suatu kejadian seperti “apa yang dilihat atau didengar”. Tidak hanya menunjukkan tetapi kemampuan menggunakan kata-kata yang bercerita (how to tell), penuh imajinasi, kreatif dan colour full serta humanity interest lainnya sebagai pendukung daya tarik.